Persahabatan dan paku.

seorang Bapak menasehati anaknya yang suka marah-marah ..

Bapak : " Anakku, coba lakukan tips yang Bapak lakukan pada saat marah."

Anak : " ya Bapak, kadang sulit sekali mengendalikan rasa marah yang begitu kuatnya memperngaruhi fikiran yang berlanjut dengan keluarnya kata-kata yang kasar."

Bapak : " Coba kamu tancapkan paku setiap kali engkau marah, ketok dengan kuat untuk melapiaskan marahmu."

Dan sang anak melakukan apa yang disarankan oleh Bapaknya, setiap marah dia ambil paku dan palu, dan ditancapkan pada sebuah batang kayu.
Setiap marah ia lakukan itu sehingga sudah banyak paku yang tertancap pada batang kayu tersebut.

Sang Bapak suatu waktu melihat batang kayu itu tercengang,  begitu banyaknya paku yang tertancap pada batang kayu tersebut. betapa emosionalnya anakku ini bathinnya. tapi tak lama ia tersenyum.

Sang Bapak mencari anaknya yang sudah mulai reda marahnya dan meminta untuk mencabut paku-paku tersebut.

Dengan susah payah satu persatu paku itu dicabutinya hingga paku yang terakhir, Sang bapak kembali dan berkata :

" Anakku, ketahuilah.... Marahmu membuat suatu yang menancap pada hati sahabat atau temanmu, jika engkau marah mengeluarkan kata-kata kasar apalagi sampai berbuat kasar secara fisik.
seperti paku itu ... menancap dalam. Begitu susah untuk mengembalikan seperti semula.

Meskipun kamu sudah minta maaf dan dimaafkan.... Ada suatu yang membekas dalam hati dan tak bisa dihilangkan.

Seperti halnya paku yang kau tancapkan pada batang kayu itu, meskipun sudah kamu cabut, bekasnya takkan hilang.

Jadi bijaklah mengendalikan emosimu, marahmu.... "